Selasa, 08 September 2015

BACKPACKING MURAH SINGAPURA – MALAYSIA 5 HARI 4 MALAM (5D4N): HARI PERTAMA (17 AGUSTUS 2015)




Hari:   Kedua   Ketiga   Keempat   Kelima




Traveler: Kembar A, Kembar B, dan Suami Kembar B
Starting Point: Surabaya

Naik Pesawat dari Surabaya ke Changi


Pesawat yang kami pesan melalui Traveloka sebenarnya berangkat jam 10.30. Tapi kami telah siap di Bandara Juanda sejak pukul 7.30. Sesuai rencana awal, kami memang ingin berfoto-foto di beberapa titik di Terminal 2 Bandara Juanda. Setelah jepret sana jepret sini dan say goodbye ke sang pengantar, kami akhirnya boarding pada pukul 9.30.

Baca juga:
CARA MEMESAN TIKET PESAWAT DI TRAVELOKA

Bawa Botol Minum Kosong


Buat kalian yang mau menghemat uang untuk air minum, sebaiknya membawa botol minum kosong dari rumah karena nanti bisa diisi air di tempat pengisian air gratis yang tersebar di beberapa tempat umum di Singapura. Tapi yang harus diperhatikan, kalian harus membawa botol minum kosong dan bukan botol bekas air minum dalam kemasan karena bakal disita oleh petugas. Botol bekas air minum yang dibawa oleh kembar B juga disita oleh petugas waktu itu.

Setelah melalui pemeriksaan, kami segera naik ke dalam pesawat. Dan Alhamdulillah, pesawat kami berangkat tepat waktu. Kami memutuskan untuk tidur selama di pesawat agar bugar ketika sampai di Singapura.

Tiba di Changi Airport Terminal 2


Dua jam kemudian kami sampai dengan selamat di Changi Airport Terminal 2. Jangan lupa mencocokkan jam dulu ya karena Indonesia dan Singapura memiliki beda waktu 1 jam. Kami sampai di Singapura pukul 13.40 WIB alias 14.40 waktu setempat.

Ketika sampai di Changi Airport, kami bertanya di informasi mengenai tempat salat dan lokasi stasiun Mass Rapid Transit (MRT) tempat membeli Singapore Tourist Pass (STP).
Baca juga:
SINGAPORE TOURIST PASS (STP): KARTU MRT UNTUK TRAVELING MURAH DI SINGAPURA

bandara changi

Tempat Salat di Changi Airport


Tempat salatnya terletak di balik sebuah toko buku. Namanya sebenarnya bukan tempat salat, tapi ‘Multi-Faith Prayer Room’. Jadi kemungkinan, jika ada orang di luar Islam yang mau beribadah di tempat ini, juga boleh-boleh saja.

bandara changi singapura

tempat sholat bandara changi singapura
Tempat salat

Tempat ibadah ini dibagi menjadi dua bagian: lelaki dan perempuan. Terdapat tempat wudu di luar ruangan. Dan di dalam ruangan perempuan, juga disediakan beberapa mukena dan sajadah.

tempat sholat bandara changi
Tempat salat lelaki

tempat sholat changi airport
Tempat salat perempuan

tempat wudu bandara changi
Tempat wudu

Air Minum Gratis di Changi Airport


Selesai salat, kami tak lupa mengisi air di tempat air minum gratis yang ada di bandara tersebut.

tempat air minum gratis bandara changi

Mengurus Imigrasi di Changi Airport


Nah, masalah mulai timbul ketika kami harus mencari stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Bodohnya, kami sedikit lupa-lupa ingat bahwa kami masih berada di dalam bandara dan masih harus ke luar melewati imigrasi. Namanya juga baru pertama kali ke luar negeri. Wkwkwkwkw.

Ternyata, dari tempat salat kami, kami tinggal turun satu lantai untuk melewati bagian imigrasi. Di sini kami sempat bingung. Untung ada petugas yang memberi tahu kami langkah-langkah yang harus dilakukan untuk keluar dari bandara tersebut.

Pertama, kami mengisi formulir yang bisa diambil dari rak kecil yang menempel di dinding. Formulir ini tersedia dalam berbagai macam bahasa. Jadi bila kalian tak bisa berbahasa Inggris pun tak masalah. Selesai mengisi formulir tersebut, kami mengantri di depan loket untuk pemeriksaan imigrasi. Siapkan formulir tadi beserta paspor. Setelah paspor distempel, sobekan formulir tadi akan dikembalikan. Ingat, jangan sampai sobekan formulir ini hilang karena nanti akan ditanyakan ketika kita meninggalkan Singapura.

Baca juga:
CARA DAN TIPS MUDAH MEMBUAT PASPOR VIA ONLINE

pemeriksaan imigrasi bandara changi

pemeriksaan imigrasi bandara changi singapura
Yang dilingkari merah adalah bagian formulir yang akan disobek dan dikembalikan

Beli Singapore Tourist Pass (STP)


Mencari Loket Pembelian Singapore Tourist Pass (STP)


Keluar dari pemeriksaan imigrasi, kami terus berjalan menuju pintu keluar. Untuk menuju stasiun Mass Rapid Transit (MRT), dari pintu keluar tersebut kami cukup belok kanan lalu berjalan lurus hingga menemukan lift atau eskalator (jika ragu, bisa bertanya pada petugas informasi yang ada di dekat situ). Setelah itu, kami menuruni eskalator sebanyak dua lantai. Loket pembelian tiket MRT ada di sebelah kiri.

menuju loket MRT Bandara Changi
Eskalator pertama

menuju loket MRT Bandara Changi Singapura
Eskalator kedua

loket MRT Bandara Changi Singapura

Karena kami berencana untuk berada di Singapura selama dua hari dan akan sangat banyak menggunakan Mass Rapid Transit (MRT) dan bus, kami memutuskan untuk menggunakan Singapore Tourist Pass (STP) daripada pilihan kartu lainnya.

Singapore Tourist Pass (STP)

Antrian di loket ini lumayan panjang. Padahal saat itu hari Senin dan low-season di Singapura. Bisa dibayangkan kan kalau lagi high-season dan weekend ramainya seperti apa.

membeli Singapore Tourist Pass (STP)
Antrian mengular

Setelah tiket di tangan, itu artinya kami sudah siap berpetualang dengan menggunakan Mass Rapid Transit (MRT).

Baca juga:
CARA NAIK MASS RAPID TRANSIT (MRT) DI SINGAPURA (SINGAPORE)

Naik Mass Rapid Transit (MRT) dari Changi Airport


Karena masih pertama, kami juga lumayan bingung bagaimana cara naik Mass Rapid Transit (MRT) ini. Setelah bertanya kepada petugas (dan diberi peta khusus MRT), kami akhirnya naik ke MRT di Stasiun MRT Changi. Di stasiun tersebut, terdapat dua jalur MRT yang bekerja dan keduanya memiliki rute yang sama, Changi – Tanah Merah.

Stasiun MRT Changi
Stasiun MRT Changi

Jadi, ceritanya, Mass Rapid Transit (MRT) dari Changi ini cuma semacam MRT shuttle dan hanya ada tiga pemberhentian: Changi, Expo, dan Tanah Merah. Setelah itu, dari Tanah Merah, kami harusnya oper ke MRT East West Line, untuk bisa menuju ke pemberhentian-pemberhentian selanjutnya.

Peta rute MRT dari dan ke Changi Airport
Peta rute MRT dari dan ke Changi Airport

Namun, karena jika dilihat di peta, MRT East West Line dan MRT Changi ini memiliki warna yang sama, yaitu hijau, kami dengan santainya berpikir bahwa setelah Stasiun MRT Tanah Merah, MRT pasti akan langsung berganti menjadi MRT East West Line. Ternyata… setelah dari Stasiun MRT Tanah Merah, kami yang harusnya turun, akhirnya kembali melewati Stasiun MRT Expo. Dan di situlah kami sadar bahwa kami telah salah. Ya, kami terbawa kembali ke Changi. Apa boleh buat? Kami akhirnya tetap duduk di tempat kami dan menunggu hingga Mass Rapid Transit (MRT) yang kami tumpangi kembali lagi ke Stasiun MRT Tanah Merah. Lumayan, itung-itung meredakan lelah di kaki dan punggung.

Jadi, rute seharusnya adalah begitu naik Mass Rapid Transit (MRT) dari Stasiun MRT Changi Airport, kita harus turun di Stasiun MRT Tanah Merah.

Naik Mass Rapid Transit (MRT) Menuju Marina Bay


Sampai di Stasiun MRT Tanah Merah (untuk kedua kalinya), kami akhirnya turun. Tujuan pertama kami hari itu adalah Marina Bay. Berdasarkan peta, stasiun Mass Rapid Transit (MRT) yang terdekat adalah Stasiun MRT Downtown. Tapi, kami harus oper terlebih dahulu.

Baca juga:
REVIEW MARINA BAY SINGAPURA (SINGAPORE): MELIHAT MERLION DAN MARINA BAY SANDS DARI DEKAT

Jadi, dari Stasiun MRT Tanah Merah, kami naik MRT East West Line jurusan Joo Koon, kemudian turun di Stasiun MRT Bugis. Dari sini, kami oper ke MRT Downtown Line jurusan Chinatown, dan turun di Stasiun MRT Downtown.

Stasiun MRT Downtown
Stasiun MRT Downtown

Menikmati Marina Bay di Siang Hari


Setengah lelah, setengah ragu, kami keluar dari stasiun tersebut. Seorang India yang kami tanyai memberi tahu kami bahwa sebenarnya kami bisa lebih dekat dengan Marina Bay jika turun di Stasiun MRT Promenade. Tapi, kami nggak nurut. Kami memilih berjalan kaki dari Stasiun MRT Downtown, menuju Marina Bay.

Sebenarnya Marina Bay ini merupakan kumpulan dari beberapa tempat wisata sekaligus. Sepintas, bangunan-bangunan itu tampak dekat. Namun, sebenarnya melelahkan juga jika bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Apalagi dengan backpack kami yang memang lumayan berat.

Dari Stasiun MRT Downtown tadi, kami memutar hingga menemukan Merlion, Fullerton Hotel, Esplanade, dan berakhir di Helix Bridge yang terhubung dengan ArtScience Museum dan Marina Bay Sands Hotel.

Merlion Singapura
Merlion 

 The Fullerton Bay Hotel Singapura
The Fullerton Bay Hotel

Marina Bay Sands Singapura
Marina Bay Sands dan ArtScience Museum

Helix Bridge Singapura
Helix Bridge

Singapore Flyer
Singapore Flyer di kejauhan

Karena kami tidak menginap di hotel tersebut dan juga tidak berniat naik (karena harus membayar SGD 23), kami menyudahi petualangan kami di Helix Bridge dan memutuskan untuk segera mencari hostel kami di Jalan Besar, Little India, yang telah kami pesan sebelumnya melalui Traveloka.

Baca juga:
CARA MEMESAN HOTEL DI TRAVELOKA

Dari Helix Bridge, kami berjalan ke Youth Olympic Park dan keluar ke arah jalan raya. Setelah itu belok kiri, dan berjalan sekitar 200 meter menuju Stasiun MRT Promenade. Dari Stasiun MRT Promenade, kami naik MRT Downtown Line jurusan Chinatown, dan turun di Stasiun MRT Chinatown. Setelah itu, kami oper MRT North East Line jurusan Punggol, dan turun di Stasiun MRT Farrer Park.

Check-In di Fernloft City Hostel


Dari Stasiun MRT Farrer Park, kami masih harus berjalan melewati Serangoon Road dan Verdun Road menuju ke Jalan Besar, tempat hostel kami berada.

Hostel tempat kami menginap bernama Fernloft City Hostel, yang tepatnya beralamat di 257 Jalan Besar, Singapura, SG, 208930. Ketika check-in, petugas hostel memberi tahu kami bahwa resepsionis tidak berjaga 24 jam dan hostel akan dikunci pada pukul 23.00. Jadi, bila berencana keluar dan tidak kembali sebelum jam tersebut, kami disarankan untuk mendepositkan uang SGD 10 untuk mendapatkan kunci pintu yang bisa digunakan untuk masuk nantinya. Kunci ini bisa di-refund saat check-out.

Baca juga:
REVIEW FERNLOFT CITY HOSTEL LITTLE INDIA, SINGAPURA (SINGAPORE)

Makan di Hostel


Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 ketika kami sampai di hostel, tepat waktunya salat Magrib. Rencana keluar pukul 19.00 pun batal. Setelah mandi dan sedikit mengistirahatkan diri, kami keluar ke lobi (yang merangkap kafe, bernama Cafe Kemosabe) untuk makan malam. Betapa senangnya kami karena menu makanannya adalah makanan Indonesia (walaupun di situ ditulis makanan Asia Tenggara), seperti Nasi Goreng, Mee Goreng, dan Gado-Gado.

Kami bertiga memesan nasi goreng. Harga per porsi-nya SGD 7. Lumayan mahal sih, tapi kami memang benar-benar kelaparan dan tak sempat lagi mencari makan di luar. Untungnya, nasi gorengnya enaaaakkk…. Selain itu, kami juga membeli 1 botol air mineral 1,5 L seharga SGD 2.

Cafe Kemosabe Singapura
Porsi sedikit tapi enak

Menikmati Gardens by the Bay dan Marina Bay di Malam Hari


Menuju Gardens by the Bay


Selesai makan, kami keluar hostel. Kira-kira sudah hampir pukul 21.00. Karena berencana menikmati Gardens by the Bay di malam hari, dari hostel kami berjalan lagi menuju Stasiun MRT Farrer Park. Setelah itu, kami naik MRT North East Line jurusan Harborfront dan turun di Stasiun MRT Chinatown. Dari situ, kami naik MRT Downtown Line jurusan Bugis dan turun di Stasiun MRT Bayfront.

Stasiun MRT Farrer Park Singapura

Dari Stasiun MRT Bayfront ini, kami harus berjalan menuju ke Gardens by the Bay. Atau, bagi yang ingin naik ke Marina Bay Sands, kalian juga bisa membeli tiket di sini. Jangan takut nyasar karena banyak sekali petunjuk untuk menuju lokasi yang diinginkan.

Untuk menuju Gardens by the Bay, kami harus melewati suatu lorong panjang yang, untungnya, sangat berwarna-warni dan bisa dijadikan spot foto bagi kalian yang narsis atau yang suka fotografi.

Stasiun MRT Bayfront
Lorong dari Stasiun MRT Bayfront ke Gardens by the Bay

Dari lorong ini, kita akan menemukan lift untuk naik ke jalan. Dari situ, kita bebas memilih: mau menikmati Supertrees Grove (sebagai bagian dari Gardens by the Bay) dari jauh atau dari dekat. Untuk menuju ke Supertrees Grove ini, kita harus melewati jembatan. Dan dari jembatan ini, kita akan disuguhi banyak pemandangan yang indah, antara lain Supertrees yang sudah tinggal beberapa meter jaraknya, Marina Bay Sands Hotel yang menjulang bak raksasa, serta Singapore Flyer di kejauhan. Sungguh mengagumkan. Singapura memang kaya akan bangunan-bangunan yang ikonik.

Baca juga:
REVIEW GARDENS BY THE BAY SINGAPORE: ATRAKSI, TIKET, DAN WAKTU OPERASIONALNYA

Supertrees Grove Singapura
Supertrees Grove tampak dari tempat pembelian tiket shuttle service car

Marina Bay Sands Hotel Singapura
Marina Bay Sands Hotel tampak dari tempat pembelian tiket shuttle service car

Gardens by the Bay Singapura
Singapore Flyer dan Supertree Grove tampak dari jembatan yang menuju Supertree Groove

Menuju Marina Bay dari Gardens by the Bay


Selesai berfoto dan menikmati tempat ini, kami kembali ke Stasiun MRT Bayfront, dan naik MRT Downtown line jurusan Chinatown, lalu turun di Stasiun MRT Promenade. Kami ingin menikmati Marina Bay di malam hari juga dong, tepatnya di titik terakhir kami di siang hari tadi. Dari titik tersebut, kami bisa melihat keseluruhan pemandangan, termasuk Helix Bridge, Marina Bay Sands Hotel, ArtScience Museum, dan Merlion.

Marina Bay di malam hari
Suasana Marina Bay di malam hari

Marina Bay Singapura di malam hari
Suasana Marina Bay di malam hari

Kembali ke Hostel


Sayang kami tak bisa berlama-lama karena jam sudah menunjukkan pukul 23.30 waktu setempat. Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura tidak beroperasi 24 jam. Jadi, dengan sedikit terburu-buru, kami berjalan setengah berlari menuju kembali ke Stasiun MRT Promenade. Pada jam segitu, ternyata stasiun super ramai oleh orang-orang yang selesai beraktivitas. Antrian untuk naik MRT memanjang bagai ular.

Kami naik Mass Rapid Transit (MRT) seperti yang sudah-sudah. Dari Stasiun MRT Promenade, kami naik MRT Downtown Line jurusan Chinatown dan turun di Stasiun MRT Chinatown. Kami kemudian oper MRT North East Line jurusan Punggol dan turun di Stasiun MRT Farrer Park.

Dari Stasiun MRT Farrer Park menuju Jalan Besar, kami sempatkan mampir ke supermarket di salah satu pojokan Jalan Besar untuk membeli minum. Dan ternyata harga satu botol air minum ukuran 1,5 L cuma 1 SGD. Hahahaha.

Setelah sampai di hostel, kami bergantian salat Isya dan kemudian tidur untuk mempersiapkan diri menghadapi hari kedua di Singapura, yang sekaligus menjadi hari terakhir kami di negara ini.



Hari:   Kedua   Ketiga   Keempat   Kelima

Itinerary   Biaya



Artikel terkait:

CARA MENGGUNAKAN COLOKAN LISTRIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA

TRAVELING SINGAPURA (SINGAPORE) – MALAYSIA MELALUI DARAT

CARA LENGKAP DAN JELAS NAIK BUS DI SINGAPURA (SINGAPORE)


4 komentar:

  1. Informasinya cukup jelas dan photo-photonya bagus dan menarik

    BalasHapus
  2. Keran air minum gratis selain d Changi ada d daerah/ tempat apa saja? Kalau masuk Gardens by The Bay seperti d postingan ini gratis atau bayar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Dari tempat yang kami kunjungi, kami menemukan keran air minum gratis di dua tempat, yaitu di Changi Airport dan di Merlion Sentosa. Namun, dari review beberapa orang, di beberapa titik lain di Sentosa Island dan tempat-tempat keramaian pada umumnya juga ada kok.

      2. Gardens by the Bay memiliki beberapa spot menarik, ada yang berbayar dan ada yang tidak. Yang berbayar meliputi conservatories dan OCBC Skyway, sementara keseluruhan outdoor garden-nya gratis.

      Karena pada malam hari itu kami hanya menikmati outdoor garden, kami tidak perlu membayar. Sementara keesokan harinya, kami harus membayar karena kami ingin masuk ke salah satu dari dua conservatories, yaitu Flower Dome. Sebenarnya menikmati outdoor garden saja sudah cukup memuaskan khususnya buat yang on-budget karena kamu sudah bisa melihat dan mendapatkan background foto Supertree Grove tanpa harus membayar. Selain itu, outdoor garden yang luas ini juga terbagi menjadi beberapa spot menarik yang sangat wajib dikunjungi.

      Hapus
  3. Terima kasih ya... jadi ga sabar pengen cepat2 ke singapura, KL dan Bangkok, apalagi setelah baca postingan2 di blog ini.

    BalasHapus