Rabu, 24 Februari 2016

PERJALANAN MURAH SEHARI KE TROWULAN, MOJOKERTO DENGAN KENDARAAN PRIBADI (17 FEBRUARI 2016)

Traveler: Kembar A dan Suami Kembar A
Starting Point: Surabaya

Berangkat dari Surabaya menuju Mojokerto


Perjalanan ke Trowulan ini adalah perjalanan yang telah tertunda sekian lama. Dengan lokasinya yang tak begitu jauh dari Surabaya, harusnya memang tak sulit bagi kami untuk pergi kesana. Kebetulan, untuk perjalanan kali ini, kami memutuskan untuk melakukan road trip dengan mobil.

Perjalanan dimulai dari Surabaya. Kami berangkat pukul 7.30. Kondisi jalanan lumayan lancar meski agak melambat di beberapa titik karena adanya lubang-lubang yang tersebar di berbagai ruas jalan.

Sempat Bingung Mengenai Wisata Trowulan


Pada saat berkendara, kami tak tahu pasti sebenarnya wisata Trowulan itu seperti apa bentuknya. Apakah merupakan kompleks wisata? Ataukah merupakan spot-spot yang terpisah? Untuk itulah ketika dua jam kemudian kami sampai di wilayah Trowulan, kami sempat kebingungan. Apalagi, ketika membaca petunjuk jalan yang tidak mencantumkan kata 'wisata Trowulan' atau sejenisnya.

Pada sebuah perempatan kecil kami melihat ada petunjuk jalan: kanan ke arah Candi Brahu dan kiri ke arah Museum Majapahit. Kami memutuskan untuk terus karena berpikir bahwa 'wisata Trowulan' itu mungkin masih ada di depan.

Kami terus melaju melewati jalanan yang lurus. Di sebelah kanan, kami sempat melihat ada petunjuk ke arah Maha Vihara Mojopahit. Di situ, kami masih memutuskan untuk terus. Namun, tiba-tiba saja kami sadar bahwa kami telah masuk daerah Mojoagung. Di situ kamu baru ngeh kalau Candi Brahu itu tadi adalah yang sesungguhnya sedang kami cari.

Baca juga:
REVIEW MAHA VIHARA MOJOPAHIT: PATUNG BUDDHA TIDUR DI TROWULAN, MOJOKERTO

Mampir ke Maha Vihara Mojopahit dan Buddha Tidur


Kami akhirnya memutuskan untuk berputar balik agak jauh karena memang di jalan tersebut tidak tersedia jalan untuk berputar balik. Kami telah jauh memasuki daerah Mojoagung ketika akhirnya bisa berputar balik. Saat berputar balik itu kami berpikir alangkah baiknya jika kami ke Maha Vihara Majapahit terlebih dahulu karena lebih dekat dengan jalur kami saat itu.

Dari jalan tersebut, kalian nanti akan mudah menemukan petunjuk arah ke Maha Vihara Majapahit. Kalian tinggal belok ke kiri, ke Jalan Candi Brahu. Sekitar 20 meter akan ada gerbang lagi dan di situ kalian harus belok kiri lalu tinggal mengikuti aspal saja. Kalian tak perlu khawatir karena ada petunjuk jalan yang lumayan jelas.

Maha Vihara Majapahit

Maha Vihara Majapahit Trowulan

Di ujung jalan, kalian harus belok kanan. Kami sempat ragu karena jalur jalan mulai menyempit. Tapi kami terus mengikuti jalur tersebut hingga sampai di sebuah lahan parkir. Kami memarkir mobil kami di salah satu tempat yang kosong. Ongkos parkir mobilnya adalah IDR 5.000.

Untuk masuk ke wilayah Maha Vihara Mojopahit, kalian harus membeli tiket di loket yang tersedia: IDR 2.000 untuk dewasa dan IDR 1.000 untuk anak-anak.

Maha Vihara Majapahit Mojokerto

Patung Buddha Tidur

Di situ kalian bisa melihat Vihara yang indah dengan deretan patung Buddha kecil, dengan tangan dalam berbagai posisi doa.

Patung Buddha Tidur Mojokerto

Cara Menuju Maha Vihara Majapahit

Cara Menuju Maha Vihara Majapahit Trowulan

Di belakang Vihara, terdapat taman yang luas dan asri yang rupanya dijadikan tempat kongkow oleh muda-mudi setempat.

Jalan Menuju Maha Vihara Majapahit Trowulan

Jalan Menuju Maha Vihara Majapahit

Akses menuju Maha Vihara Majapahit

Agak ke bagian belakang lagi, kalian bisa menemukan atraksi utama dari tempat ini, yaitu Patung Budha Tidur, yang merupakan patung Buddha Tidur terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal.

Baca juga:
REVIEW WAT PHO BANGKOK: KUIL BUDDHA TIDUR TERBESAR DI THAILAND

Patung Buddha Tidur Trowulan

Buddha Tidur Trowulan

Karena saat itu hari kerja, pengunjung tak terlalu membludak walaupun juga tak bisa dibilang sedikit. Banyak juga orang yang ramai berjeprat-jepret di area patung tersebut. Kami pun harus pandai mencari spot yang oke agar hasil foto tetap bagus.

Buddha Tidur Mojokerto
Teratai di kolam dekat Patung Buddha Tidur

Menikmati Keindahan Candi Brahu


Setelah puas, kami memutuskan untuk pergi menuju lokasi selanjutnya, yaitu Candi Brahu. Dari keterangan bapak tukang parkir, jika ingin menuju ke Candi Brahu, kami tak perlu kembali ke jalan yang tadi kami lalui. Cukup melewati gang kecil sepanjang 30 meteran di dekat tempat parkir, maka kalian pun akan sampai di jalan aspal.

Benar ternyata kata bapaknya. Lewat jalan itu lebih cepat. Dari gang kecil tadi, kami belok kiri dan mengikuti aspal saja. Di kanan kiri jalan tersebut, tampak bangunan-bangunan kecil dari batu bata merah yang dibangun seragam di tiap rumah. Bangunan ini seolah mengesankan rumah jaman dulu walaupun sebenarnya semuanya adalah bangunan baru. Sayang kami tak sempat memotretnya.

Kami terus mengikuti jalan aspal itu. Memang lumayan panjang. Setelah cukup lama, candi yang kami cari pun tampak di ujung jalan tersebut.

Candi Brahu

Untuk mobil, harus parkir di luar tapi kalau motor bisa parkir di dalam. Dan untuk parkir mobil, kalian harus membayar sebesar IDR 5.000.

Untuk masuk ke Candi Brahu, pengunjung harus membayar IDR 3.000 per orangnya. Setelah itu, kalian bisa menikmati tempat tersebut sepuasnya. Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk segera hunting foto.

Candi Brahu Trowulan

Candi Brahu Mojokerto

Cara menuju Candi Brahu

Alamat Candi Brahu Trowulan Mojokerto

Selesai eskplorasi dan sedikit beristirahat, kami lanjut lagi ke lokasi selanjutnya. Dari Candi Brahu, kami belok kiri mengikuti aspal ke arah jalan raya hingga sampai ke lampu merah. Jangan ragu bertanya jika merasa bingung. Sepanjang jalan itu sebenarnya ada candi-candi lain lagi tapi kami tidak mampir karena candi-candi tersebut hanya tinggal reruntuhan.

Mengeksplorasi Candi Bajang Ratu


Ada beberapa destinasi wisata yang ada di tempat yang akan kami tuju ini sebenarnya. Tapi kami hanya mampir ke dua tempat saja.

Dari lampu merah, kami mengambil jalan terus menyeberang. Lokasi yang akan kami tuju selanjutnya adalah Candi Bajang Ratu.

Dalam perjalanan menuju candi kedua ini, kami melewati Museum Majapahit di sebelah kanan jalan dan Kolam Segaran (yang konon merupakan tempat membuang pecah belah seusai makan sebagai bukti bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang kaya) di sebelah kiri jalan. Kami tidak mampir dan terus saja menuju lokasi candi kedua.

Candi Bajang Ratu terletak di kiri jalan. Seperti sebelumnya, untuk mobil harus parkir di luar dan dikenai tarif sebesar IDR 5.000.

Candi Bajang Ratu

Untuk masuk ke Candi Bajang Ratu, kalian perlu membayar IDR 3.000 per orang. Candi ini terletak agak ke tengah, dikelilingi taman-taman, sama halnya seperti Candi Brahu tadi. Tersebar di beberapa tempat, bisa kalian lihat beberapa pohon rindang yang dijadikan tempat kongkow oleh anak-anak muda. Kami pun memanfaatkan waktu untuk mengeksplorasi tempat itu.

Candi Bajang Ratu Trowulan

Candi Bajang Ratu Mojokerto

Cara Menuju Candi Bajang Ratu Trowulan Mojokerto

Setelah puas, kami memutuskan untuk langsung ke tujuan berikutnya, Candi Tikus. Sebelumnya, kami sempatkan membeli pentol yang dijual oleh bapak-bapak di luar pintu gerbang menuju area candi, sekedar untuk mengganjal perut. Bagi kalian yang ingin mencari makan, tak usah bingung karena di sepanjang jalan yang kami lalui tadi juga banyak warung makanan.

Bersantai Sejenak di Candi Tikus


Dari Candi Bajang Ratu, kami tinggal lurus saja untuk menuju ke Candi Tikus. Area candi ini mudah ditemukan karena terletak tepat di tikungan jalan. Di sini pun mobil harus parkir di luar dengan dikenai biaya IDR 5.000.

Sama dengan dua candi sebelumnya, tiket masuknya juga IDR 3.000. Candi ketiga ini agak berbeda karena terletak agak ke bawah. Lebih tepatnya, candi ini berada di tengah kolam yang dulunya mungkin adalah tempat pemandian. Kami langsung mengeskplorasi area tersebut.

Candi Tikus

Candi Tikus Trowulan

Candi Tikus Trowulan Mojokerto

Cara Menuju Candi Tikus Trowulan Mojokerto

Jalan Menuju Candi Tikus Trowulan Mojokerto

Sayangnya, tidak ada pijakan atau tempat yang dibuat sedikit menjulang. Padahal, untuk candi yang rendah seperti ini, spot yang bagus untuk memotret adalah spot yang tinggi.

Setelah puas bernarsis ria dan sedikit beristirahat, kami sepakat bahwa candi ini adalah destinasi terakhir kami dan kami pun memutuskan untuk pulang ke Surabaya.

Dari arah Candi Tikus ini, jika ingin ke Surabaya, kami perlu berputar balik untuk menuju lampu merah pertama tadi. Dari lampu merah, kami belok kanan lalu mengikuti jalan besar seperti biasa menuju Surabaya.



Artikel terkait:

BIAYA PERJALANAN MURAH SEHARI KE TROWULAN, MOJOKERTO DENGAN KENDARAAN PRIBADI

PIKNIK TIPIS-TIPIS KE BATU DAN MALANG (4 JANUARI 2017)

BACKPACKING MURAH YOGYAKARTA, MAGELANG, SLEMAN DAN KLATEN 4 HARI 4 MALAM (4D4N): HARI KEDUA (15 AGUSTUS 2017)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar